Cara Mengatasi Sakit Hati Dalam 1 Menit

Cara Mengatasi Sakit Hati Dalam 1 Menit
Sakit Hati...

Mengapa ada namanya sakit hati?

Sampai-sampai ada lagu yang liriknya, 

Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati
Heheheheheee........
Sahabat WP manusia adalah makhluk yang mempunyai perasaan, jadi sah-sah saja kalau kita sakit hati.
Namun, sebelum kita langsung menuju tips "Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Hati Dalam 1 Menit"

Mari kita simak sejenak, cerita pendek yang mengharukan ini.

 "Judul Cerpen Hanya Allah yang Tahu"
Cerpen Karangan: Indri Wahyuniati dalam situs cerpenmu.com

Sejenak kita saling berpandangan, menatap bola mata yang berbinar-binar menahan haru satu sama lain. Haru karena bertemu insan yang dirindu-rindu, sejak lama tak bertemu.

“Hari ini aku senang dapat bertemu denganmu kembali ukhti, namun aku datang dengan membawa banyak duka” katamu lirih sekali. Sambil sesekali menyeka air mata yang membanjiri pipi cabimu.
Batinku mulai menerka dan menebak mungkinkah dukamu ini karena pesanan doa yang belum dikabulkan oleh sang pengkabul doa? Aku yang begitu berambisi ingin sekali tahu tentang apa sebenarnya yang terjadi denganmu pun langsung sigap merangkai kalimat tanya yang kuusahakan agar tidak menyinggung perasaanmu. Ku akui, aku tidak terlalu pandai merangkai kata-kata menjadi kalimat tanya yang lembut. Dengan suara yang lirih pula aku mulai mengajukan pertanyaan sederhana padamu.
“Duka apa itu wahai ukhti?”
“Dia menikah” jawabmu singkat sekali.

Kutahu, kau sangat sedih sekali. Bagaimana mungkin sebuah hati akan tetap utuh sementara ia telah dicukil oleh tajamnya pengkhianatan. Aku pun merasakan luka itu. Kurangkul tubuh mungilmu itu, kupeluk dirimu erat-erat seraya berkata “tidak mengapa dia meninggalkanmu duhai ukhti, yang terpenting Dia (Allah) senantiasa mendekapmu dalam cinta dan kasih sayang-Nya” kataku mencoba memotivasimu.

Waktu pun cepat berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, itu artinya kita harus segera bergegas pulang kerumah.
“Ukhti” kataku yang mengejutkanmu dari lamunan.
“Ya naam ukhti” jawabmu lagi-lagi dengan nada begitu lirih.
“Mari pulang ukhti, sudah hampir magrib”
“Ya ukhti”.
Akhirnya kita berpisah kembali.

Lama tak ada kabar darimu, aku mendapat pesan singkat dari nomor yang tidak kutahu itu siapa. Ternyata pesan singkat itu darimu, yang berisi tentang undangan pernikahanmu dengan orang yang kusukai selama ini. Hahah, tawaku getir sekali. Bahagia melihat sahabat tersayang akan segera menikah, namun sedih karena melihat dia yang ada di doaku bersama sahabatku. Dunia begitu sempitnya, entah bagaimana kronologisnya mereka bisa bertemu. Aku mencoba mengikhlaskannya saja.
Kupikir, aku juga yang salah. Tak pernah menceritakan pria yang kusuka selama ini. Memang aku orangnya sangat tertutup, apalagi masalah asmara, akulah orang yang paling pandai menyembunyikan perasaan.

Hari itu aku datang kepernikahanmu. Senyum, tawa bahagia tampak jelas di wajahmu. Ku peluk tubuh mungilmu lagi dan berkata “happy wedding sahabatku, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrohma”.
Setelah itu, aku langsung bergegas meninggalkan tempat bahagia itu. Bahagia untuk kalian, tapi tidak untukku.
Bahkan sampai detik ini pun, tak ada seorang pun yang tahu tentang rasa ini. Hanya Allah yang tahu.
Biarlah dia yang kusebut namanya dalam doaku menjadi hakmu duhai ukhti. Aku pun bahagia melihat dua insan yang kucintai akan saling mengasihi.

Bagaimana Sahabat WQ, sudah dibaca?
Sampai 1 menit tidak?
Heheheeee terhibur bukan?

Sakit hati yang Sahabat rasakan sekarang akan selalu sakit, malahan akan semakin sakit bila sahabat tidak mengikhlaskannya.

Ikhlas adalah kunci utama dalam mengatasi sakit hati.

 Baca :  Cara Menjadi Pribadi yang Ikhlas

Motivasinya seperti ini.


Mudah-mudahan sahabat tidak sakit hati lagi ya,,
"Arigato Gozaimas"
 
#Tips Patah Hati

1 komentar:


EmoticonEmoticon